Jangan lakukan ini dalam memulai bisnis

Postingan kali ini saya akan sharing kesalahan yang saya lakukan dalam memulai bisnis. Jangan sampai kalian juga melakukan hal yang sama seperti saya kalau mau sukses berbisnis!

  • Jangan hanya mengandalkan intuisi dan naluri.

Dalam berbisis intuisi diperlukan namun data dan penelitian merupakan dasar utama dalam        pengambilan keputusan. Saya memulai bisnis saya pada masa pandemi covid 19, keadaanya banyak pekerja yang di rumahkan. Namun saya mengesampingkan fakta diatas dan memutuskan berbisnis makanan, bukan merupakan makanan pokok namun jajanan. Tentu saja orang akan lebih mementingkan membeli beras dibandingkan hotdog. Jika saya melakukan penelitian sebelumnnya saya rasa bisnis saya akan lebih mudah diterima di masyarakat.

  • Tidak menentukan sasaran pasar

Setelah saya memutuskan apa yang mau saya jual, setelah itu saya membutuhkan nama atau merek dagang. Terciptalah merek "sexy dogs". Terdengar ambigu bukan, ya memang saya senggaja membuat merek yang terdengar berkonotasi nakal dengan alasan saya ingin menarik perhatian pasar dan membuat orang penasaran. Selain itu saya berharap orang akan misleading maksudnya saat mereka mencari sexy untuk melihat wanita dengan bikini mereka akan berakhir melihat hotdog saya. Ide saya tidaklah salah, namun tidak tepat. 

Saya menyadari hal ini saat keponakan saya yang masih sd mencari akun sexy dog pada instagram dan munculah akun akun nakal dengan foto profil yang sangat tidak pantas untuk anak seumurnya. Ini merupakan buah dari tidak menentukan sasaran pasar. jika saya sadari dari awal sasaran pasar saya tidak terbatas umur, tentu saya tidak akan memilih nama "sexy dogs". 

Selain berdampak dari pemilihan nama merek yang kurang tepat. Tidak menentukan sasaran pasar juga menjadikan produk tidak memiliki kejelasan, mau dipasarkan seperti apa, promosi apa yang cocok dan dimana saya harus memasarkan produk saya. Sehingga apa yang saya lakukan tidak pernah tepat menarik customer karena pendekatan yang saya lakukan tidak tepat. Tentukan dan ketahuilah sasaran pasar anda.


  • Produk yang tidak memiliki identitas dan ciri khas

Setelah bisnis saya mulai berjalan saya mulai merasa kecewa karena selama beberapa hari tidak ada yang memiliki ketertarikan terhadap produk saya. Hanya beberapa teman yang akhirnya membeli produk saya. Itupun teman teman yang rumahnya hanya berjarak beberapa kilometer dari rumah saya. Saya bingung dimana letak kesalahannya, saya rasa produk saya sangat terjangkau dan bahan serta rasa yang tidak asal-asalan, saya juga sudah melakukan beberapa promosi di instagram. 

Setelah saya teliti selain sasaran pasar yang tidak tepat, salah satu hal yang membuat potensial customer saya tidak menjadi membeli adalah besarnya ongkos kirim. Ya ongkos kirim sangat mahal bahkan jumlah ongkos kirim sejumlah dua buah produk saya. Saya fikir ah ini pasti alasannya. Tapi lagi saya salah saat saya sedang browsing produk serupa di instagram saya menemukan sebuah merek burger yang menakjubkan, bagaimana tidak , merek burger ini bukanlah merek burger seperti yang sering kita kenal saya pribadi baru tau, tetapi banyak sekali followers dan review baik yang dimiliki dan setiap testimoni yang saya lihat di highlights nya semua orang tampak sangat puas dan bangga memamerkan burger mereka. Yang lebih menakjubkan ada beberapa orang yang sampai memborong semua variant burger mereka. Tetapi ada yang lebih menggagetkan, saat saya cek menu mereka, menu mereka terbilang mahal (sekali). Saya kaget kenapa dengan harga semahal ini orang sampai rela membeli?. 

Setelah saya menscroll melihat feed mereka, saya tau alasannya. Produk yang mereka jual memiliki ciri khas dan identitas. Burger mereka bukanlah hanya sekedar burger tapi burger yang fancy, mereka mengemas burger mereka dengan berkelas, mereka tidak hanya menjual burger tapi juga menjual gengsi. Sehingga para customer mereka merasa bangga dan ingin membanggakan diri dengan membeli makanan mahal yang berkelas. 

Selain itu saya rasa mereka sangat mengetahui sasaran pasar mereka, watak orang Indonesia yang suka pamer. Merek burger ini menjadi sangat diterima pasar dan kebanyakan customer mereka merupakan anak anak muda generasi milenial yang mengikuti tren dan membuat citra diri di sosial media. Namun disamping itu saya mengakui cita rasa burger mereka juga pasti sangat enak karna isian yang mereka berikan tidak tanggung-tanggung.

Nah berikut kesalahan-kesalahan yang saya lakukan. Saya sedikit kecewa tapi saya anggap sebagai ilmu dari sebuah pengalaman. Bagi kalian  yang hendak memulai bisnis buatlah penelitian dulu kumpulkan data yang matang.

Komentar